Perkembangan era digital yang sangat pesat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi program studi Sosiologi untuk mempromosikan keadilan dan inklusif sosial ditengah disrupsi yang terjadi. Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) bekerjasama dengan Departemen Sosiologi, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Lokakarya Nasional (Loknas) APSSI 2024, Konferensi Association for Indonesia’s Sociology of Religion 2024 (AISOR) dan temu sosiologi.
Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) adalah organisasi yang mewadahi program studi sosiologi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. APSSI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam bidang sosiologi. Melalui forum ini, APSSI memfasilitasi kolaborasi antarprogram studi sosiologi, berbagi informasi, dan mengadakan kegiatan akademik seperti seminar, lokakarya, dan publikasi ilmiah. Salah satu inisiatif APSSI adalah membentuk Jaringan Jurnal APSSI, yang menjadi sumber referensi dalam analisis empiris, teoretis, dan terapan di bidang sosiologi.
Hasil Kegiatan yang didapatkan :
a. Melakukan workshop kurikulum tematik dan profil lulusan
b. Membahas kurikulum internasional Acquinn
Lokakarya Nasional (Loknas) APSSI 2024 mengusung tema “Remagining Socology in the Digital Age : Advancing Justice and Inclusion in a Distruptive World” Lokakarya ini dimaksudkan untuk merumuskan pengembangan kurikulum sosiologi yang lebih responsif terhadap perubahan sosial di masa mendatang. Lokakarya Nasional ini akan berfokus membahas tiga hal : pengembangan teori, metode penelitian, dan isu tematik. Luaran dari lokakarya nasional ini diharapkan dapat merumuskan kurikulum sosiologi yang relevan dengan pengembangan keilmuan yang dibutuhkan.
Konferensi AISOR (Association for Indonesian’s Sociology of Religion) 2024 mengambil tema "Religion in the Digital Age." Konferensi ini menjadi wadah untuk membahas peran sosiologi agama dalam memfasilitasi pemahaman tentang hubungan antara agama dan teknologi di Indonesia. Dengan adanya revolusi digital yang mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk praktik beragama, diskusi ini membahas bagaimana agama dapat memberikan nilai-nilai moral dan etika di tengah gempuran informasi yang tak terbendung. Subtema yang dibahas dalam konferensi ini adalah sebagai berikut :
Temu Sosiologi 2024, yang juga menjadi bagian dari rangkaian acara ini, mengusung tema besar "Reimagining Sociology in the Digital Age: Advancing Justice and Inclusion in a Disruptive World." Acara ini menjadi ajang untuk menggali kembali pemikiran-pemikiran sosiologis yang relevan dengan konteks masa kini, khususnya dalam menghadapi disrupsi teknologi yang berdampak luas terhadap tatanan sosial di Indonesia. Dalam acara ini, para pembicara utama dari dalam dan luar negeri menyampaikan pemikiran tentang bagaimana sosiologi harus berevolusi dan beradaptasi untuk menjawab tantangan zaman.
Temu Sosiologi 2024 juga menghadirkan diskusi-diskusi mendalam mengenai bagaimana sosiologi dapat berperan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif di dunia yang semakin terbuka dan kompleks. Isu-isu seperti ketimpangan digital, kekerasan berbasis gender di dunia maya, serta pengaruh algoritma terhadap kehidupan sosial menjadi topik-topik hangat dalam pertemuan ini.
Seluruh rangkaian acara Loknas APSSI, Konferensi AISOR, dan Temu Sosiologi 2024 ini memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu sosiologi di Indonesia, khususnya dalam mengantisipasi perubahan sosial yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital.