Print this page

Sosialisasi Pencegahan Stunting bagi Ibu Balita sebagai Wujud Pengabdian kepada Masyarakat oleh Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas

Pada hari Senin, tanggal 16 Juni 2025, telah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini mengangkat tema “Sosialisasi Pencegahan Stunting untuk Ibu yang Mempunyai Anak Balita”, dan diselenggarakan di Nagari Guguak Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya para ibu yang memiliki anak balita, tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di tingkat komunitas.

Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dr. Indraddin, M.Si., selaku Ketua Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas, yang memaparkan berbagai materi terkait stunting dari perspektif sosiologis. Kegiatan ini dipandu oleh Ibu Zuldesni, S.Sos., MA., dosen Departemen Sosiologi sekaligus pemerhati is

Acara dibuka secara resmi oleh Wali Nagari Guguak Malalo, yang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada civitas akademika Universitas Andalas atas kepeduliannya terhadap isu kesehatan masyarakat. Beliau menegaskan bahwa stunting adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama oleh masyarakat, pemerintah, dan dunia pendidikan.

Materi sosialisasi yang disampaikan oleh bapak Dr. Indraddin, M.Si. mencakup:

  1. Pengertian dan dampak stunting terhadap pertumbuhan anak, baik dari aspek fisik, mental, maupun sosial.
  2. Gizi seimbang dalam 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk pentingnya ASI eksklusif dan MPASI yang sesuai standar.
  3. Peran strategis keluarga, khususnya ibu, dalam mencegah stunting sejak anak dalam kandungan hingga usia balita.
  4. Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pentingnya sanitasi lingkungan sebagai faktor pendukung.
  5. Pemanfaatan program pemerintah dan layanan kesehatan dalam menunjang tumbuh kembang anak.

Diskusi berlangsung interaktif, dengan para ibu balita sangat antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman dalam mengasuh anak, menghadapi keterbatasan ekonomi, serta tantangan dalam menerapkan pola makan sehat dalam keluarga. Moderator ibu Zuldesni, S.Sos., MA. memandu jalannya diskusi dengan baik, sehingga suasana berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta mengungkapkan kendala yang dihadapi, seperti kurangnya informasi mengenai gizi anak, keterbatasan ekonomi dalam membeli bahan makanan sehat, serta minimnya pelatihan bagi kader posyandu. Tim pengabdi memberikan masukan berbasis pendekatan sosiologis, yakni pentingnya mengembangkan solidaritas sosial dan penguatan peran komunitas dalam mengatasi persoalan kesehatan bersama.

Selain penyuluhan, kegiatan ini juga mencakup:

  • Penyebaran leaflet edukatif tentang gizi anak dan pencegahan stunting.
  • Simulasi pemberian makan sehat bagi balita dengan menggunakan bahan lokal yang bergizi dan terjangkau.
  • Penyerahan simbolis paket nutrisi tambahan bagi beberapa keluarga sebagai bentuk dukungan moril dan motivasi.

Beberapa poin penting hasil kegiatan ini antara lain:

  • Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang perlu perhatian serius di tingkat nagari, terutama terkait pemahaman dasar gizi dan pola asuh.
  • Edukasi yang berkelanjutan sangat dibutuhkan, khususnya dalam bentuk pendampingan yang berbasis komunitas.
  • Kegiatan seperti ini dinilai sangat membantu dan diharapkan dapat dilakukan secara berkala.
  • Dukungan akademisi dalam bentuk pengabdian masyarakat sangat penting untuk memperkuat sinergi antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan lokal.


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan wujud nyata kontribusi Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas dalam menerapkan keilmuan untuk menjawab persoalan sosial masyarakat. Tema stunting dipilih karena memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia. Diharapkan, melalui kegiatan ini akan tumbuh kesadaran kolektif dan kepedulian yang lebih besar dari masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan mengurangi angka stunting di daerahnya.