Pada hari Selasa hingga Kamis, tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, telah diselenggarakan kegiatan Konferensi Nasional Sosiologi ke-XI dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Kebangkitan Nasional dan Pemerintahan Baru Menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini merupakan agenda ilmiah nasional yang dilaksanakan oleh Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) bekerja sama dengan Universitas Teuku Umar sebagai tuan rumah pelaksana.
Bertempat di Auditorium GKT U2C Lantai 1, Universitas Teuku Umar, Meulaboh, konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, perwakilan instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), mitra komunitas, dan unsur masyarakat umum. Komposisi peserta terdiri dari akademisi, mahasiswa, peneliti, aktivis sosial, serta pelaku pengabdian masyarakat. Kehadiran yang sangat beragam ini menunjukkan tingginya antusiasme dan perhatian terhadap kontribusi keilmuan sosiologi dalam membangun bangsa ke depan.
Kegiatan konferensi ini dilaksanakan dalam rangka menyambut awal periode pemerintahan baru hasil Pemilu 2024 serta dalam kerangka menyongsong satu abad kemerdekaan Indonesia pada tahun 2045. Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan visi besar nasional, yaitu “Indonesia Emas 2045”, yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, sejahtera, adil, dan berdaya saing global. Dalam konteks tersebut, sosiologi sebagai disiplin ilmu yang mempelajari masyarakat memiliki peran strategis dalam menganalisis dinamika sosial-politik, serta menawarkan solusi berbasis data dan empati terhadap berbagai persoalan sosial yang ada.
Konferensi ini diharapkan menjadi ruang reflektif dan proyektif bagi komunitas akademik dan masyarakat untuk menyatukan langkah dalam mendukung arah kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan partisipatif. Beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui kegiatan ini antara lain:
Hasil dan Rekomendasi Konferensi
Selama tiga hari pelaksanaan konferensi, berbagai sesi panel, diskusi kelompok, dan forum terbuka telah berhasil menggali banyak ide, pemikiran kritis, dan hasil riset yang bernilai strategis. Beberapa poin penting yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain:
Perlunya integrasi pendekatan sosiologis ke dalam proses perumusan kebijakan pembangunan nasional agar lebih kontekstual, berpihak kepada masyarakat marginal, dan mampu merespons dinamika sosial yang kompleks.
Ditekankan pentingnya peningkatan kapasitas akademisi dan mahasiswa dalam riset sosial terapan dan kegiatan pengabdian masyarakat yang berbasis kebutuhan lokal dan kontekstual. Hal ini penting untuk menjawab tantangan globalisasi dan transformasi sosial yang cepat.
Dibentuknya jejaring kolaborasi nasional antar program studi sosiologi untuk mendukung pengembangan kurikulum berbasis isu kekinian, peningkatan mutu publikasi ilmiah, serta kolaborasi dalam riset lintas institusi dan wilayah.
Disepakati bahwa hasil konferensi ini akan dikompilasi dan disusun sebagai dokumen rekomendasi kebijakan sosial yang dapat dijadikan rujukan oleh para pemangku kebijakan di tingkat nasional maupun daerah.
Kegiatan Konferensi Nasional Sosiologi ke-XI dan Pengabdian kepada Masyarakat ini bukan hanya menjadi ajang akademik semata, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat hubungan antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat luas. Tema “Kebangkitan Nasional dan Pemerintahan Baru Menuju Indonesia Emas 2045” menjadi titik tolak bagi para sosiolog Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih adil, makmur, dan beradab.
Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas